Selasa, 10 Juni 2008
Tujuh Poin SKB Peringatan terhadap Ahmadiyah
Sabtu, 07 Juni 2008
Membongkar Jaringan AKKBB (Bag. 2)
Jumat, 06 Juni 2008
Ba'asyir: Seharusnya Para Tokoh AKK-BB Ditangkap Dulu
Yang dimaksudkan melakukan perusakan agama Islam dari dalam oleh Ba'asyir adalah Ahmadiyah. Menurutnya, Ahmadiyah adalah sebuah kelompok yang dibentuk untuk merusak dan merobohkan sendi-sendi dan pokok-pokok Islam dari dalam.
Bantah Melarikan Diri, Munarman Minta Polisi Bersabar
“Mohon ini dijadikan sebagai bantahan saya dan tanggapan saya atas pernyataan sepihak bahwa saya melarikan diri, “tulisnya.
Munarman juga menjelaskan alasan mengapa ia belum mendatangi panggilan Polda Metro Jaya. “Perlu saya sampaikan bahwa sampai saat ini saya belum datang ke Polda Metro Jaya adalah lebih disebabkan agar hukum dapat berjalan adil dan seimbang. Bukan bekerja atas tekanan dari pihak-pihak yang menguasai dan mengendalikan arus informasi.”
Lebih jauh, Munarman juga mengatakan dirinya akan bertanggungjawab secara penuh atas peristiwa Monas sebagai bentuk ketaatan terhadap hukum meski belum dinyatakan bersalah.
“Selain itu, sebagaimana pernyataan saya dalam berbagai konferensi pers terdahulu bahwa saya akan bertanggungjawab penuh atas peristiwa Monas walaupun secara hukum saya belum dinyatakan sebagai orang yang terbukti bersalah.”
“Oleh karenanya, sebagai wujud kepatuhan dan ketaatan seorang Presiden pada hukum tersebut harus segera diwujudkan dan dibuktikan dengan segera menerbitkan Keputusan Presiden tentang pembubaran organisasi dan menyatakan bahwa Ahmadiyah adalah organisasi terlarang, karena tindak kriminal yang merupakan perbuatan pidana penodaan dan penyalahgunaan agama oleh Ahmadiyah tersebut , secara prosedur hukum telah ditetapkan melalui hasil penelitian LITBANG Depag dan telah diputuskan dalam rapat Bakorpakem.”
Selanjutnya, Munarman juga mengatakan akan datang sendiri kepada Polda Metro Jaya.
“Kepada pihak kepolisian RI saya minta untuk sedikit bersabar, bukan maksud saya menghindar dari proses hukum apalagi bersikap sebagai pengecut yang lari dari tanggung jawab. Tapi saya menginginkan Presiden juga memberi respon terhadap masalah yang paling fundamental dalam masalah akidah yang prosedur dan mekanismenya sudah diatur dengan jelas untuk mengambil keputusan tentang penodaan dan penyalahgunaan agama.”“Saya akan datang dengan senang hati ke Mabes POLRI bila respon presiden terhadap justice (keadilan) melalui penegakan prinsip supremacy of law dan equality before the law juga dilakukan terhadap masalah Ahmadiyah,” katanya lagi tanpa menyebut di mana posisinya. (hidayatullah)
FUI Tuding AS Otaki Insiden Monas
Pernyataan FUI : Ahmadiyah Pangkal Masalah Insiden Monas Jakarta
Rabu, 04 Juni 2008
Membongkar Jaringan AKKBB (Bag.1)
Nama Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) menjadi buah bibir setelah peristiwa rusuh di silang Monas pada hari ahad siang, 1 Juni 2008. Sebelumnya, aliansi ini sering kali diidentikan dengan gerakan pembelaan terhadap kelompok sesat Ahmadiyah, sebuah kelompok yang mengaku bagian dari Islam namun memiliki kitab suci Tadzkirah—bukan al-Qur’an—dan Rasul Mirza Ghulam Ahmad, bukan Rasulullah Muhammad SAW.
Jika menilik perjalanan historis dan ideologi kelompok sesat Ahmadiyah dengan AKKBB, maka akan bisa ditemukan benang merahnya, yakni permusuhan terhadap syariat Islam, pertemanan dengan kalangan Zionis, mengedepankan berbaik sangka terhadap non-Muslim dan mendahulukan kecurigaan terhadap kaum Muslimin.
Ketika Ahmadiyah lahir di India, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan seruan agar umat Islam India taat dan tsiqah kepada penjajah Inggris, dan mengharamkan jihad melawan Inggris. Padahal saat itu, banyak sekali perwira-perwira tentara Inggris, para penentu kebijakannya, terdiri dari orang-orang Yahudi Inggris seperti Jenderal Allenby dan sebagainya. Dengan kata lain, seruan Ghulam Ahmad dini sesungguhnya mengusung kepentingan kaum Yahudi Inggris.
Bagaimana dengan AKKBB? Aliansi cair ini terdiri dari banyak organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan juga kelompok-kelompok “keagamaan”, termasuk kelompok sesat Ahmadiyah. Mereka yang tergabung dalam AKKBB adalah:
- Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP)
- National Integration Movement (IIM)
- The Wahid Institute
- Kontras
- LBH Jakarta
- JaRingan Islam Kampus (JIK)
- Jaringan Islam Liberal (JIL)
- Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF)
- Generasi Muda Antar Iman (GMAI)
- Institut Dian/Interfidei
- Masyarakat Dialog Antar Agama
- Komunitas Jatimulya
- eLSAM
- Lakpesdam NU
- YLBHI
- Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika
- Lembaga Kajian Agama dan Jender
- Pusaka Padang
- Yayasan Tunas Muda Indonesia
- Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)
- Crisis Center GKI
- Persekutuan Gereja-gereeja Indonesia (PGI)
- Forum Mahasiswa Ciputat (Formaci)
- Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI)
- Gerakan Ahmadiyah Indonesia
- Tim Pembela Kebebasan Beragama
- El Ai Em Ambon
- Fatayat NU
- Yayasan Ahimsa (YA) Jakarta
- Gedong Gandhi Ashram (GGA) Bali
- Koalisi Perempuan Indonesia
- Dinamika Edukasi Dasar (DED) Yogya
- Forum Persaudaraan antar Umat Beriman Yogyakarta
- Forum Suara Hati Kebersamaan Bangsa (FSHKB) Solo
- SHEEP Yogyakarta Indonesia
- Forum Lintas Agama Jawa Timur Surabaya
- Lembaga Kajian Agama dan Sosial Surabaya
- LSM Adriani Poso
- PRKP Poso
- Komunitas Gereja Damai
- Komunitas Gereja Sukapura
- GAKTANA
- Wahana Kebangsaan
- Yayasan Tifa
- Komunitas Penghayat
- Forum Mahasiswa Syariahse-Indonesia NTB
- Relawan untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (REDHAM) Lombok
- Forum Komunikasi Lintas Agama Gorontalo
- Crisis Center SAG Manado
- LK3 Banjarmasin
- Forum Dialog Antar Kita (FORLOG-Antar Kita) Sulsel Makassar
- Jaringan Antar Iman se-Sulawesi
- Forum Dialog Kalimantan Selatan (FORLOG Kalsel) Banjarmasin
- PERCIK Salatiga
- Sumatera Cultural Institut Medan
- Muslim Institut Medan
- PUSHAM UII Yogyakarta
- Swabine Yasmine Flores-Ende
- Komunitas Peradaban Aceh
- Yayasan Jurnal Perempuan
- AJI Damai Yogyakarta
- Ashram Gandhi Puri Bali
- Gerakan Nurani Ibu
- Rumah Indonesia
Menurut data yang ada, AKKBB merupakan aliansi cair dari 64 organisasi, kelompok, dan lembaga swadaya masyarakat. Banyak, memang. Tapi kebanyakan merupakan organisasi ‘ladang tadah hujan’ yang bersifat insidental dan aktivitasnya tergantung ada ‘curah hujan’ atau tidak. Maksudnya, kelompok atau organisasi yang hanya dimaksudkan untuk menampung donasi dari sponsor asing, dan hanya bergerak jika ada dana keras yang tersedia.
Namun ada beberapa yang memang memiliki ideologi yang jelas dan bergerak di akar rumput. Walau demikian, yang terkenal hanya ada beberapa dan inilah yang menjadi motor penggerak utama dari aliansi besar ini.
Keseluruhan organisasi dan kelompok ini sebenarnya bisa disatukan dalam satu kata, yakni: Amerika. Kita tentu paham, Amerika adalah gudang dari isme-isme yang “aneh-aneh” seperti gerakan liberal, gerakan feminisme, HAM, Demokrasi, dan sebagainya. Ini tentu dalam tataran ide atau Das Sollen kata orang Jerman.
Namun dalam tataran faktual, yang terjadi di lapangan ternyata sebaliknya. Kalangan intelektual dunia paham bahwa negara yang paling anti demokrasi di dunia adalah Amerika, negara yang paling banyak melanggar HAM adalah Amerika, negara yang merestui pasangan gay dan lesbian menikah (di gereja pula!) atas nama liberalisme adalah Amerika, dan sebagainya. Dan kita tentu juga paham, ada satu istilah yang bisa menghimpun semua kebobrokkan Amerika sekarang ini: ZIONISME.
Bukan kebetulan jika banyak tokoh-tokoh AKKBB merupakan orang-orang yang merelakan dirinya menjadi pelayan kepentingan Zionisme Internasional. Sebut saja Abdurrahman Wahid, ikon Ghoyim Zionis Indonesia. Lalu ada Ulil Abshar Abdala dan kawan-kawannya di JIL, lalu Goenawan Muhammad yang pada tahun 2006 menerima penghargaan Dan David Prize dan uang kontan senilai US$ 250, 000 di Tel Aviv (source: indolink.com), dan sejenisnya. Tidak terhitung berapa banyak anggota AKKBB yang telah mengunjungi Israel sambil menghujat gerakan Islam Indonesia di depan orang-orang Ziuonis Yahudi di sana.
Mereka ini memang bergerak dengan mengusung wacana demokrasi, HAM, anti kekerasan, pluralitas, keberagaman, dan sebagainya. Sesuatu yang absurd sesungguhnya karena donatur utama mereka, Amerika, terang-terangan menginjak-injak prinsip-prinsip ini di berbagai belahan dunia seperti di Palestina, Irak, Afghanistan, dan sebagainya.
Jelas, bukan sesuatu yang aneh jika kelompok seperti ini membela Ahmadiyah. Karena Ahmadiyah memang bagian dari mereka, bagian dari upaya pengrusakkan dan penghancuran agama Allah di muka bumi ini.
Bagi yang ingin mengetahui ideologi aliansi ini maka silakan mengklik situs-situs kelompok mereka seperti libforall.com, Islamlib.com. dan lainnya.
Walau demikian, tidak semua simpatisan maupun anggota AKKBB yang sebenarnya menyadari 'The Hidden Agenda' di balik AKKBB, karena agenda besar ini hanya diketahui oleh pucuk-pucuk pimpinan aliansi ini, sedangkan simpatisan maupun anggota di tingkat akar rumput kebanyakan hanya terikat secara emosionil kepada pimpinannya dan tidak berdasarkan pemahaman dan ilmu yang cukup.(bersambung/rz)
Sumber : eramuslim.com
Jangan Hanya FPI, Polisi Juga Harus Sikat AKKBB
Jakarta - Polisi jangan hanya menjadikan anggota FPI sebagai tersangka dalam kasus penyerbuan di Monas. Namun harus juga menindak massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang ikut memprovokasi massa FPI.”Ini yang dinamakan sebagai suatu bentuk kausalitas. Apa yang dilakukan oleh FPI karena dipancing pihak yang lainnya. Polisi harus memberi perhatian seperti itu,” ujar Rudi Satrio, pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI), pada detikcom, Selasa (3/6/2008).
Rudi menilai, agaknya AKKBB sengaja untuk tidak memahami situasi yang ada. Sebab, sebelumnya berbagai penolakan terhadap Ahmadiyah cukup deras disampaikan. “Mestinya mereka mengerti, bicara soal agama itu sangat sensitif,” ujar Rudi.
Menurut Rudi, yang harus diminta pertanggungjawabannya adalah pencetus ide untuk melakukan aksi AKKBB di Monas. Sebab, aksi yang mereka lakukan berdekatan dengan aksi FPI dan ormas Islam lainnya yang melakukan aksi unjuk rasa BBM. “Mereka (AKKBB) telah memprovokasinya. Maka wajar jika si korban (AKKBB) diminta pertanggungjawabannya juga,” tutur Rudi.
“Anda (AKKBB) memancing masalah. Ini yang harus menjadi diperhatikan aparat penegak hukum,” kata Rudi.
Dia meminta polisi juga harus fair dalam menangangi perkara ini. Jangan hanya karena FPI saat ini mendapat serangan dari berbagai pihak, lalu polisi tidak bertindak adil terhadap FPI.
(Detik.com ; 03/06/2008 08:50 WIB )
Senin, 02 Juni 2008
Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut
- Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
- Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:7 8)
- Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62: 8)
- Kematian datang secara tiba-tiba.Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)
- Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepatDan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul MautSabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia !”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis shawab.Sakaratul Maut Orang-orang ZhalimImam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An’am 6:93)(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!Sakaratul Maut Orang-orang Yang BertaqwaSebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.Wallahu a’lam bish-shawab.Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.Allahumma Amin..
Hari yang Lamanya Lima Puluh Ribu Tahun
Tokoh penuh hikmah Luqmanul Hakim pernah menasihati anaknya. ”Anakku, hiduplah untuk duniamu sesuai porsi yang Allah berikan. Dan hiduplah untuk akhiratmu sesuai porsi yang Allah berikan.” Tak seorangpun tahu berapa lama jatah hidupnya di dunia fana ini. Ada yang mencapai 60, 70 atau 80-an tahun. Ada yang bahkan berumur pendek. Wafat saat masih muda beliau. Yang pasti tak seorangpun bisa memastikan porsi umurnya di dunia. Pendek kata Wallahu a’lam, Allah saja yang Maha Tahu.
Adapun jatah hidup kita kelak di akhirat adalah tidak terhingga. Kita insyaAllah bakal hidup kekal selamanya di sana.
خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
Alangkah senangnya bila hidup kekal tersebut dipenuhi dengan kenikmatan surga. Namun, sebaliknya, alangkah celakanya bila kehidupan abadi tersebut diisi dengan siksa neraka yang menyala-nyala. ”Ya Allah, kami mohon kepadaMu surgaMu dan apa-apa yang mendekatkan kami kepadanya, baik ucapan maupun perbuatan. Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari siksa nerakaMu dan apa-apa yang mendekatkan kami kepadanya, baik ucapan maupun perbuatan.”
Artinya, jika kita bandingkan lama hidup di dunia dengan di akhirat, maka jatah hidup di dunia sangatlah sedikit. Sedangkan hidup manusia di akhirat sangat luar biasa lamanya. Praktis, hidup manusia di dunia seolah zero time (nol masa waktu) dibandingkan hidup di akhirat kelak. Wajar bila Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sampai mengibaratkan dunia bagai sebelah sayap seekor nyamuk. Artinya sangat tidak signifikan. Dunia sangat tidak signifikan untuk dijadikan barang rebutan.
Orang beriman kalaupun turut berkompetisi atau berjuang di dunia hanyalah sebatas mengikuti secara disiplin aturan main yang telah Allah subhaanahu wa ta’aala gariskan. Mereka tidak mengharuskan apalagi memaksakan hasil. Sehingga bukanlah menang atau kalah yang menjadi isyu sentral, melainkan konsistensi (baca: istiqomah) di atas jalan Allah. Berbeda dengan orang-orang kafir dan para hamba dunia lainnya. Mereka tidak pernah peduli dengan aturan main Allah subhaanahu wa ta’aala. Yang penting harus menang. Prinsip hidup mereka adalah It’s now or never (Kalau tidak sekarang, kapan lagi...?!). Sedangkan prinsip hidup orang beriman adalah If it’s not now then it will be in the Hereafter (Kalaupun tidak sekarang, maka masih ada nanti di akhirat). Sehingga orang beriman akan selalu tampil elegan, tidak norak ketika terlibat dalam permainan kehidupan dunia. Sebab kalaupun ia kalah di dunia, ia sadar dan berharap segala usahanya yang bersih tersebut tidak menyebabkan kekalahan di akhirat. Sementara kalau ia menang di dunia ia sadar dan berharap segala amal ikhlasnya bakal menyebabkan kemenangan di akhirat yang jauh lebih menyenangkan.
Di antara perkara yang selalu membuat orang beriman berlaku wajar di dunia adalah ingatannya akan hari ketika manusia dibangkitkan. Saat mana setiap kita bakal dihidupkan kembali dari kubur masing-masing lalu dikumpulkan di Padang Mahsyar. Tanpa pakaian apapun di badan dengan matahari yang jaraknya sangat dekat dengan kepala manusia. Seluruh manusia bakal hadir semua sejak manusia pertama, Adam alaihis-salaam, hingga manusia terakhir. Semua menunggu giliran diperiksa dan diadili orang per orang. Sebuah proses panjang serta rangkaian episode harus dilalui sebelum akhirnya tahu apakah ia bakal senang selamanya di akhirat dalam surga Allah ataukah sengsara berkepanjangan di dalam api neraka. Proses panjang tersebut akan berlangsung lima puluh ribu tahun sebelum jelas bertempat tinggal abadi di surgakah atau neraka. Laa haula wa laa quwwata illa billah...! Begitulah gambaran yang diberikan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ صَاحِبِ كَنْزٍ لَا يُؤَدِّي حَقَّهُ إِلَّا جُعِلَ صَفَائِحَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جَبْهَتُهُ وَجَنْبُهُ وَظَهْرُهُ حَتَّى يَحْكُمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بَيْنَ عِبَادِهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ ثُمَّ يُرَى سَبِيلَهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ
Abu Hurairah r.a.berkata bahwa, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak seorang pun pemilik simpanan yang tidak menunaikan haknya (mengeluarkan hak harta tersebut untuk dizakatkan) kecuali Allah akan menjadikannya lempengan-lempengan timah yang dipanaskan di neraka jahanam, kemudian kening dan dahi serta punggungnya disetrika dengannya hingga Allah SWT berkenan menetapkan keputusan di antara hamba-hambaNya pada hari yang lamanya mencapai lima puluh ribu tahun yang kalian perhitungkan (berdasarkan tahun dunia). (Baru) setelah itu ia akan melihat jalannya, mungkin ke surga dan mungkin juga ke neraka.” (HR Ahmad 15/288)
Sungguh, suatu hari yang sulit dibayangkan! Apalagi -karena matahari begitu dekat dari kapala manusia- selama hari itu berlangsung manusia bakal basah dengan keringat masing-masing sebanding dosa yang telah dikerjakannya sewaktu di dunia. Ada yang keringatnya hanya sampai mata kakinya. Ada yang mencapai pinggangnya. Ada yang mencapai lehernya. Bahkan ada yang sampai tenggelam dalam keringatnya. Hari itu sedemikian menggoncangkan sehingga para sahabatpun sempat resah. Mereka meminta kejelasan kepada Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Mereka tidak bisa membayangkan bagaimana akan sanggup melewati hari yang begitu lamanya, yakni hingga lima puluh ribu tahun. Maka Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menenteramkan hati mereka dengan menjanjikan adanya dispensasi khusus dari Allah subhaanahu wa ta’aala bagi orang beriman pada hari itu:
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ مَا أَطْوَلَ هَذَا الْيَوْمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهُ لَيُخَفَّفُ عَلَى الْمُؤْمِنِ حَتَّى يَكُونَ أَخَفَّ عَلَيْهِ مِنْ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ يُصَلِّيهَا فِيَّ الدُّنْيَا
Sahabat bertanya kepada Rasulullah saw:”Sehari seperti lima puluh ribu tahun… Betapa lamanya hari itu!” Maka Rasulullah saw bersabda:”Demi jiwaku yang berada di dalam genggaman-Nya, sesungguhnya hari itu dipendekkan bagi mu’min sehingga lebih pendek daripada sholat wajibnya sewaktu di dunia.” (HR Ahmad 23/337)
Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin. Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan orang beriman sejati sehingga kami sanggup menjalani hari yang tidak ada naungan selain naunganMu. Amin.-
Apabila anda mempunyai saran atau kritik untuk rubrik atau artikel ini, silahkan kirimkan melalui email kepada penulis di ican_ipin@eramuslim.com
FUI Galang Tanda Tangan, Desak SBY Keluarkan Keppres Soal Ahmadiyah
Desakan pembubaran Ahmadiyah ini disampaikan berupa penggalangan tanda tangan pada spanduk sepanjang 27 meter, dan lebar sekitar tiga meter. Spanduk itu dibentangkan di Masjid Al-Barkah As Syafi'iyah, di Bali Matraman, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (4/5).
Sebelum melakukan pembubuhan tanda tangan sejumlah pimpina Ormas menggelarorasi, yang isinya mendukung pembubaran Ahmadiyah.
"Ahmadiyah menodai agama Islam, pembubaran Ahmadiyah itu memerlukan adanya Keppres, makanya kami mendukung terbitnya Keppres, " tegas Pimpinan Pondok Pesantren As Syafi'iyah KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafii.
Sementara itu, Ketua FUI H. Mashadi mengancam tidak akan memberi dukungan terhadap SBY pada 2009, apabila SBY tidak mengeluarkan Keppres Pembubaran Ahmadiyah.
Jamaah sangat antusias, ketika Ustadz Abdul Rasyid bertanya kepada hadirin, "apakah setuju untuk membubarkan Ahmadiyah, jamaah pun dengan kompak berteriak, "Setujuuuu...Allahu Akbar!" teriak jamaah.
Jamaah pun satu persatu berbaris di dalam masjid untuk membubuhkan tanda tangan di atas spanduk putih sebagai bentuk dukungan pembubaran Ahmadiyah.
Pejabat Vatikan Minta ‘Jihad’ Dihapuskan, Tolak Al-Qur’an Sebagai Kalamullah
Para pejabat itu kembali menggugat Islam dan umat Islam. Salah seorang penasehat paus VATIKAN meminta umat Islam menghapus syariat ‘JIHAD.’ Dalam waktu yang bersamaan, ia juga menolak untuk mengakui al-Qur`an sebagai Kalamullah.
Kardinal Jean Louis Tauran, penasehat paus VATIKAN, Benediktus XVI untuk urusan keislaman mengatakan, “Para pemimpin umat Islam harus lebih terbuka dan kritis terhadap kekerasan yang dilakukan atas nama agama.”
Seperti yang dilansir surat kabar ‘The Guardian,’ Tauran menambahkan, “Sementara kebanyakan tokoh agama Islam mengecam aksi terorisme, maka mereka juga perlu mengambil sikap yang lebih terbuka dan jelas, khususnya terkait dengan masalah ‘Jihad,’ di mana ia banyak diulang-ulang di dalam al-Qur`an.”
Statemen-statemen Tauran terbaru mengungkap tipologi hubungan antara gereja Katholik dan umat Islam, terlebih lagi, Tauran saat ini mengepalai Dewan Kepausan untuk dialog antar agama-agama, serta menjadi penanggung jawab perbaikan hubungan antara VATIKAN dan umat Islam.
Tahun lalu, Tauran telah mengarahkan kritikan-kritikannya kepada sejumlah negara-negara Muslim, khususnya Kerajaan Arab Saudi dengan klaim tidak mengizinkan kebebasan beragama di sana.
Dalam statement-statement yang disampaikannya pada sebuah ceramah di London, Tauran mengatakan, “Di dalam al-Qur`an terdapat sekian banyak penafsiran tentang Jihad, sebagiannya ‘keras,’ dan sebagian lainnya ‘dianggap suci.’
Kebanyakan umat Islam meyakini kewajiban perang atas nama agama. Akan tetapi permasalahannaya ada di dalam al-Qur`an sendiri di mana bagi anda ada jihad yang baik dan ada jihad yang tidak baik. Oleh karena itu, anda harus memilih.!” Demikian seperti yang diklaimnya.
Ia menambahkan, “Tidak ada otoritas internasional yang mampu menafsirkan al-Qur`an. Oleh karena itu, pemahaman al-Qur`an bergantung kepada individu yang membacanya. Oleh karena itu, otoritas keagamaan harus lebih terbuka mengenai kekerasan atas nama agama ini.”
Ia melanjutkan, “Akan tetapi permasalahannya, umat Islam kadung meyakini bahwa al-Qur`an itu adalah Kalamullah. Dan ini bermasalah.!”
Ketua FPI Habib Rizieq Akan Gelar Konfernsi Pers Siang Ini
Untuk menjernihkan dan memaparkan apa adanya, termasuk latar belakang FPI sampai menurunkan laskarnya untuk mengusir aksi massa AKKBB di Silang Monas kemarin, Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab akan menggelar konferensi pers di markasnya siang ini.
Diharapkan, konferensi pers yang akan digelar tersebut mampu membuka kesadaran pada masyarakat luas yang selama ini mendapat informasi sepihak dari media-media yang memang dikenal dekat dengan kubu liberal, di mana kelompok liberal ini memang sangat anti terhadap harakah Islamiyah dan bersahabat dengan Zionis-Israel.
Seperti yang telah berulang-ulang disampaikan oleh banyak elemen umat Islam, termasuk MUI dan juga FPI sendiri, persoalan tentang kelompok sesat Ahmadiyah merupakan persoalan internal umat Islam dan umat di luar Islam sama sekali tidak punya hak sedikit pun untuk ikut campur dalam masalah ini. Namun AKKBB dengan menggandeng elemen-elemen non-Muslim ikut campur dengan mendukung Ahmadiyah dan menuduh umat Islam yang anti terhadap gerakan sesat Ahmadiyah merupakan umat Islam yang belum dewasa.
Ikut campurnya elemen-elemen non-Muslim dalam persoalan Ahmadiyah inilah yang oleh umat Islam Indonesia dianggap sebagai tindakan provokatif. Padahal siapa pun tahu, dalam masalah akidah, umat Islam selalu bersikap ksatria: Ente jual, Ane borong! (rz)